Senin, 19 Juni 2017

Metoda pemeliharaan pembesaran ikan patin

Pemeliharaan pembesaran ditujukan untuk pemenuhan ikan patin konsumsi. Ikan patin dikonsumsi dalam aneka macam ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Asertaya sedaerah yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram asertaya yang lebih dari itu. Pasertaya umur 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram. Ikan patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik, meski demikian dapat juga dipeihara pasertaya kolam semen yang tidak mengalir, tetetetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik. Langkah-langkah pemeliharaan ikan patin sebagai berikut:
Pemupukan
Pasertaya kolam lumpur perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan. Pemupukan kolam untuk meningkatkan pakan alami serta produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan pakan alami sejumlah-banyaknya. Pupuk yang biasa dikhasiatkan adanyalah pupuk kansertag atau pupuk hijau dengan dosis 50-700 gram/m 2.
Pemberian pakan
Faktor yang cukup menentukan dalam budidaya ikan patin adanyalah faktor pemberia pakan. Faktor pakan yang memiliki pengaruh terhadanyap budi daya ikan patin adanyalah dari aspek kandungan gizinya, jumlah serta manis pemberin pakan. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari (pagi serta sore). Jumlah pakan yang diberikan per hari sejumlah 3-5% dari jumlah berat baserta ikan peliharaan. Jumlah pakan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat baserta ikan. Perihal ini dapat dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang membgosip dari ikan yang dipelihara (sampel). Pakan yang diberikan adanyalah pelet serta dapat ditambahkan pakan alami lainnya seperti keong emas,bekicot, ikan residu, residu dapur serta lain-lain.
Penanganan hama serta penyakit
Di antara kendala serta problem budi daya ikan patin adanyalah hama serta penyakit. Pasertaya pembesaran ikan patin di jaring terapung serta kolam hama yang dapat jadi menyerang antara lain biawak, ular air, serta burung. Prevent akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan lampu penerangan si sekitar kolam. Hama tersebut diharapakannya enggan masuk jika asertaya sinar lampu. Penyakit ikan patin asertaya yang diharapakannyakan infeksi serta non-infeksi. Penyakit non-infeksi adanyalah penyakit yang timbul hasilasertaya permkeinginanlahan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sesertagkan penyakit hasil infeksi biasanya timbul pkeinginanl permkeinginanlahan organisme patogen.
Pemanenan ikan patin
Pemanenan adanyalah saat yang ditunggu pasertaya budi daya ikan patin. Meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan sedaerahkah aspek agar ikan tidak mengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Akung jika budi daya ikan patin sudah berhasil dengan baik, sedengan cepat dapat jadi gagal hanya cara panen yang salah. Penangkapan ikan dengan mengkhasiatkan jala apung akan menghasilkan ikan mengalami luka-luka. Sealangkah cantik penangkapan ikan dimulai didaerah hilir sesudah itu bermobilitas kedaerah hulu. Jadi jika ikan didorong dengan kere maka ikan patin akan terpojok pasertaya daerah hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan pkeinginanl ikan tetap mendapatkan air yang segar sesampai kematian ikan dapat dihindari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar